Voa Indonesia, kamis 29 Desember 2011
Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran Indonesia (FITRA)
Menyatakan anggaran Negara pada tahun 2011 masih mengabaikan kesejahteraan rakyat.
Begitu banyak kasus yang diberitakan oleh media massa mengenai DPR dan semuanya itu negatif. Ini menunjukkan bahwa memang DPR sudah sangat kacau dan berbahaya. Mulai dari kasus mafia hukum yang memperjual belikan pasal-pasal hukum, korupsi tender, mobil mewah dan yang paling memalukan bagi saya tidur saat sidang, ini benar-benar memalukan. Mereka punya mobil mewah uang banyak tapi mereka menderita gizi buruk.
Anggaran Negara merupakan salah satu penentu maju atau tidaknya suatu Negara seluruh sektor pemerintahan membutuhkan dana untuk menjalankan pemerintahan, baik untuk menggaji pegawai, infrastruktur dan pembiayaan lainnya. Jika anggaran dana ini di korupsi tentu akan menghambat roda pemerintahan dan menghambat pelayan kepada masyarakat.
“Menurut LSM (Fitra), pembajakan anggaran terjadi akibat lemahnya penegakan hukum di DPR, Kementrian dan tertutupnya partai politik”
Jika anggota DPR melakukan kejahatan bersama-sama nampaknya hukum di negeri ini tidak bisa menjerat mereka, seperti pembajakan anggaran ini . Negeri ini tidak bisa menggugat mereka para LSM hanya bisa mengomentari saja tanpa ada tindakan selanjutnya dan ini sangat berbahaya. Mereka seenaknya menggunakan uang Negara untuk pribadi mereka dan uang yang mereka dapatkan itu digunakan untuk membuat usaha mereka, lihat lah di DPR kebanyakan punya usaha sendiri dan usaha yang paling diminati anggota DPR adalah perkebunan kelapa sawit . mereka sangat pintar berkata- kata jika kita lihat mereka di wawancari mereka selalu mengatakan biarlah rakyat yang menentukan.bagaimana rakyat yang mau menentukan orang Indonesia ada 240 juta dan kebanyakan orang sudah muak dengan kinerja mereka.
Anggaran Negara begitu banyak tapi dampak untuk masyarakat sangat minim sekali. APBN Negara bertriliun-triliun tapi pedagang kaki lima tetap begitu saja malah mereka digusur kesana-kemari tanpa ada tangung jawab pemerintah. Mengapa saya kataka begitu, coba kita lihat pengemis dan tunawisma tiap tahun bertambah, pengangguran di mana mana dan masih banyak lagi, semua itu tak kunjung selesai padahal tidak kurang uang Negara jika itu semua diatasi. Pendapatan pajak saja ratusan triliun dan katanya ekonomi Indonesia tumbuh dengan baik. Jadi tidak ada alasan pemerintah sebenarnya untuk tidak memberikan kesejahteran untuk rakyat